Det är hösten 1945. Den unga missionärsfamiljen har suttit fast i Kongo under hela kriget, nu kan man äntligen fara hemåt igen. Pappa, den levnadsglade och trosvisse missionären, mamma lärarinnan, betydligt ängsligare, storasyster och storebror. Och så romanens berättare, ett foster, som inifrån värmen i moderns mage känner av och reflekterar över resans mödor. Med ett saktmodigt portugisisk skepp norrut längs Afrikas kust till Lissabon och vidare med tåg genom ett krigshärjat Europa.

Där i den trygga livmodern, formulerar författaren som foster sin livsfilosofi. Om berättandet, om ängslan, om Guds distraktion och människans villkor. I Inte hemma, som skildrar förhistorien till de två älskade självbiografiska böcker Längta hem och Komma bort, återvänder Lennart Hagerfors till sin barndom och Kongo, hans alldeles egna litterära landskap.

Lennart Hagerfors fick ett internationellt genombrott med Valarna i Tanganyikasjön och har sedan, bland mycket annat, i en rad romaner skildrat människor och händelser i Afrika.

Etkili Liderlik Egitimi (ELE) calisanlarindan en ustun verimi almalari icin liderlere yardimci olmak amaciyla sunulan basarisi kanitlanmis bir model."Iliski kurma egitimi" son yillarda ne kadar onem kazanmis olsa da ne yazik ki calisanlarin buyuk bir bolumu takimin etkin uyeleri olmak icin hicbir egitim almamaktadir. Aslinda bircok sirket boyle bir egitim vermek icin gercekten hicbir harcama yapmamaktadir. Bircok firma, eger ayakta kalmak istiyorsa, "ortaklik iliskileri" kurmak icin gereksindikleri becerileri hem liderlere hem de calisanlarina ogretmek zorundadir artik. Sirketlerin birer "egitim kurumu" olmalari gerekmektedir.Liderlik konseptinin uzerini orten gizin buyuk bir kismi artik kaldirildigina gore, bundan boyle etkin bir lider olabilmenin kosullarini cok daha kesin bir bicimde tarif etmek mumkundur. Elimizdeki binlerce calisma bircok organizasyon ve gurup tipi uzerinde yapilan saglam arastirmalardan elde edilen kanitlara dayanan bir lider etkinligi (leader effectiveness) mode

Reapers always play for keeps.
Reap what you sow. That's been Angelica Wright's motto since joining the Department of Soul Acquisitions as a Reaper. It's served her well over the years, a reminder the mortals who end up in her case files sealed their fate when they signed their deal with the Devil. Reapers have one job - collecting souls - and Angelica is good at her job.
And then a Necromancer moves into town and takes up collections of his own. Competition is good for business but there's just one problem - the souls are innocents - and that just wont' do.
Thrust into a partnership with Jackson Reed, the silver-tongued seller of salvation who's been on her tail and poaching her collections, Angelica has her hands full.
In order to chase down the Necro, she'll have to work with the Sin Eater who's been chasing after her for months or the Reaper may end up reaped herself....

Profesi psikolog adalah officium nobile. Suatu pekerjaan luhur yang diharapkan juga melekat pada nurani yang luhur, yang melebihi fungsinya sebagai sumber nafkah dan sumber penghasilan. Pemikiran tentang nilai dan etika pada profesi psikolog, kemudian dianggap kedua penulis—lewat pengalamannya selama 15 tahun mengajar mata kuliah Etika Psikologi—sebagai kunci untuk mengerti persoalan nilai dan etika dengan sederhana dan dekat dengan pengalaman lapangan.

Buku ini dilengkapi banyak kasus yang berasal dari ruang konsultasi psikologi di Indonesia. Tuturan kedua penulis yang berasal dari pengalaman dan pengamatannya, membuat Etika Psikologi: Menilik Nurani Psikolog Indonesia menjadi kaya dan mampu merefleksikan tentang keadaban masyarakat Indonesia masa kini, terutama dalam ranah profesi psikolog.

Jasa khusus buku Etika Psikologi: Menilik Nurani Psikolog Indonesia ini adalah menyoroti pentingnya faktor etika sebagai unsur hakiki dalam pendidikan profesional para psikolog. Kedua penulis tidak bermaksud menyediakan semacam “buku resep” yang dapat dikonsultasikan pada setiap kasus yang dihadapi dalam praktik profesi psikolog. Mereka juga tidak mengajar bahan teoretis yang seratus persen baru. Mereka mengajak pembaca, dan terlebih mahasiswa, untuk berpikir dan berefl eksi tentang faktor etika itu. Dan memang benar, setiap manusia adalah “makhluk moral” dan mempunyai hati nurani. Prof. Dr. Kees Bertens, MSC

Buku Etika Psikologi: Menilik Nurani Psikolog Indonesia merupakan buku yang diperlukan sebagai landasan bagi insan psikologi dalam menjalankan perannya dan bagi mahasiswa profesi psikologi yang akan terjun melayani masyarakat. Prof. Dr. Juke Roosjati Siregar

Dengan menggunakan buku ini sebagai acuan, semoga kita bisa sampai kepada refleksi etis, yang membuat kita menjadi semakin rendah hati dalam menjalani officium nobile (profesi luhur) yang akan (sedang) digeluti. Mona Sugianto, M.Psi., Psikolog